World Wide Web Consortium (W3C)

Standar  W3C

1. XPath

XPath (XML Path Language) adalah bahasa kueri untuk memilih bagian – bagian (nodes) dari sebuah dokumen XML. XPath juga dapat digunakan untuk menghitung nilai (contoh : string, angka atau boolean) dari isi dari sebuah dokumen XML. XPath distandarisasi oleh World Wide Web Consortium (W3C). [1]

Bahasa XPath dirancang berdasarkan struktur pohon dari dokumen XML, dan memiliki kemampuan untuk menavigasi struktur pohon tersebut serta memilih bagian – bagian dari dokumen XML berdasarkan berbagai macam kriteria.

2. Extensible hypertext markup language

XHTML merupakan singkatan dari eXtensible HyperText Markup Language. XHTML merupakan bentuk reformulasi dari HTMLmenggunakan paradigma XML.[1]

XHTML adalah bahasa markup penerus dan pengembangan dari HTML yang memiliki kemampuan yang kurang lebih mirip HTML, tapi dengan aturan sintaks yang lebih ketat. HTML merupakan aplikasi dari SGML (Standard Generalized Markup Language) yang sangat fleksibel, sedangkan XHTML adalah aplikasi dari XML, turunan SGML yang lebih terbatas.

Karena XHTML harus memiliki keteraturan-bentuk (mengikuti sintaks yang tepat), dokumen XHTML dapat diproses otomatis dengan menggunakan standar pemroses XML – tidak seperti HTML yang membutuhkan pemroses yang cukup sulit dan kompleks. XHTML dapat dianggap sebagai perpaduan antara HTML dan XML karena merupakan formulasi ulang HTML dalam bentuk XML. XHTML 1.0 telah menjadi rekomendasi W3C atau World Wide Web Consortium pada tanggal 26 Januari 2000.

Deklarasi Pada XHTML[sunting | sunting sumber]

Deklarasi Doctype pada XHTML hampir sama dengan Doctype pada HTML. W3C mengharuskan agar selalu menggunakan Doctype pada XHTML. Terdapat 3 Jenis Doctype pada XHTML[6]:

  • XHTML – Strict. Digunakan untuk membuat halaman yang layout dan formatnya dikontrol penuh oleh CSS.

Pada deklarasi ini menggunakan tag font dan table.

<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3c//DTD XHTML 1.0 Strict//EN" 
"http://www.w3c.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-strict.dtd">
  • XHTML – Transitional. Digunakan untuk membuat halaman yang sebagian besar menggunakan tag-tag HTML.
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3c//DTD XHTML 1.0 Transitional//EN" 
"http://www.w3c.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-traditional.dtd">
  • XHTML – Frame. Digunakan jika kita memakai frame pada halaman web.
<!DOCTYPE html PUBLIC "-//W3c//DTD XHTML 1.0 Frameset//EN" 
"http://www.w3c.org/TR/xhtml1/DTD/xhtml1-frameset.dtd">

3. XML

XML (Extensible Markup Language) adalah bahasa markup untuk keperluan umum yang disarankan oleh W3C untuk membuat dokumen markup keperluan pertukaran data antar sistem yang beraneka ragam.[1] XML merupakan kelanjutan dari HTML (HyperText Markup Language) yang merupakan bahasa standar untuk melacak Internet

Tipe XML[sunting | sunting sumber]

XML memiliki tiga tipe file :[5]

  • XML, merupakan standar format dari struktur berkas (file) yang ada.
  • XSL, merupakan standar untuk memodifikasi data yang diimpor atau diekspor.
  • XSD, merupakan standar yang mendefinisikan struktur database dalam XML.

Keunggulan XML[sunting | sunting sumber]

Keunggulan XML bisa diringkas sebagai berikut :[6]

  • Pintar (Intelligence). XML dapat menangani berbagai tingkat (level) kompleksitas.
  • Dapat beradaptasi. Dapat mengadaptasi untuk membuat bahasa sendiri. Seperti Microsoft membuat bahasa MSXML atau Macromedia mengembangkan MXML.
  • Mudah pemeliharaannya.
  • Sederhana. XML lebih sederhana.
  • Mudah dipindah-pindahkan (Portability). XML mempunyai kemudahan perpindahan (portabilitas) yang lebih bagus.

Contoh dokumen XML sederhana[sunting | sunting sumber]

 <?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?>
 
 <Resep nama="roti" waktu_persiapan="5 menit" waktu_masak="3 jam">
   <judul>Roti tawar</judul>
   <bahan jumlah="3" satuan="cangkir">tepung</bahan>
   <bahan jumlah="0,25" satuan="ons">ragi</bahan>
   <bahan jumlah="1,5" satuan="cangkir">air hangat</bahan>
   <bahan jumlah="1" satuan="sendok teh">garam</bahan>
   <Cara_membuat>
    <langkah>Campur semua bahan dan uleni adonan sampai merata.</langkah>
    <langkah>Tutup dengan kain lembap dan biarkan selama satu jam di ruangan yang hangat.</langkah>
    <langkah>Ulangi lagi, letakkan di loyang dan panggang di oven.</langkah>
    <langkah>Keluarkan, hidangkan</langkah>
   </Cara_membuat>
</Resep>

Untuk lebih jelasnya bisa kita kunjungin link blog dibawah ini:

http://tambunan.staff.telkomuniversity.ac.id/2016/03/14/mainan-teknologi-web-2016-client-scripting/

 

 

 

Tinggalkan komentar